Ayah…
Ku tidak mampu menggantikan dirimu…
Walaupun berjuta gelaran itu dibibirku..
Saat engkau menyuapku dengan kasih tulusmu..
Tertelan aku dengan budimu…
Terhutang bertimbun menagih simpati
Tidak pernah jemu dengan rajuk ku…
Menabur nuklear semangat..
Menegaskan perbuatanku..
Dalam lesu masih tersenyum..
Menanti bahagia menatap anak-anakmu..
Tidak pernah ku sangka duka tangismu..
Bertahun berlalu…
Bagai semalam bicaramu....
Tetap segar diingatanku…
Namun…
Kau pergi jua…
Semangatmu bersamaku…
Sukran walid…
Ku tidak mampu menggantikan dirimu…
Walaupun berjuta gelaran itu dibibirku..
Saat engkau menyuapku dengan kasih tulusmu..
Tertelan aku dengan budimu…
Terhutang bertimbun menagih simpati
Tidak pernah jemu dengan rajuk ku…
Menabur nuklear semangat..
Menegaskan perbuatanku..
Dalam lesu masih tersenyum..
Menanti bahagia menatap anak-anakmu..
Tidak pernah ku sangka duka tangismu..
Bertahun berlalu…
Bagai semalam bicaramu....
Tetap segar diingatanku…
Namun…
Kau pergi jua…
Semangatmu bersamaku…
Sukran walid…
No comments:
Post a Comment